Jumat, 09 November 2012

IKHLAS





berhenti, mari kita berjalan kea rah yang berlawanan agar tak perlu lagi saling menemukan.” (@falafu)
Kau yang pernah ada. Sampai detik ini masih ada bayang-bayang  tentang mu yang tlah kucoba hapuskan. Seperti lirik lagu Adera: Melewatkanmu! ‘Harusnya ku tlah melewatkanmu menghapus kamu dari dalam benakku.’’
Bukan tak mungkin aku melupakan begitu saja. Tidak ada manusia yang bisa bgitu saja melupakan, atau benar-benar melupakan mungkin kita hanya butuh sedikit waktu untuk terbiasa dengan ketidak hadiran orang-orang yang dulunya terbiasa ada. Bukan tidak mungkin suatau saat apa yang mencoba kita lupakan sekarang akan kembali kita kenang nantinya, karena bagi saya tidak ada hal yang tidak mungkin. Terkadang saya sedikit kecewa kenapa semua berakhir begitu saja, hanya karena sesuatu yang sangat sepeleh. Kedewasaan, yach kita butuh kedewasaan. Yang tak perlu kau cari didiri orang lain tapi kau coba sendiri ciptakan pada dirimu…
Saya tidak pernah menyesali apa-apa, karna memang bagi saya semua itu pernah Indah walaupun, keindahan itu semut! Akhhh maksudnya semu…. Hanya sesaat! #begoooo. Tak hanya sekali saya mengalami ini, saya belajar jadi orang tegar atau lebih tepatnya lagi orang sok Tegar padahal kenyataannya saya lebih rapuh dari sebuah kerupuk. Saya bisa begitu tertawa, tapi mereka tak begitu tau saya juga bisa hancur, bisa terjatuh, tapi saya juga bisa bangkit. Asiikkk….
Semua hanya butuh keikhlasan. Saya yakin itu, karena selama kau masih merasa sakit, masih mersa kecewa, patah, atau kehilangan kau belum seutuhnya ikhlas. Karena definisi ikhhlas menurut saya menerima semuanya dengan lapang dada, ahahah itu sich menurut saya. Apaun yang dilakukan dengan ikhlas saya yakin tidak ada hal yang begitu membebani. Terkadang juga orang-orang banyak yang mengatakan “sabar itu ada batasnya”, itu mahh bukan sabar namanya kalau masih mempunyai batas. Yang ada batasnya itu kemampuan kamu untuk bersabar!
Apa yang telah kita tabur, entah disengaja atau tidak, diingat atau dilupakan, entah kapanpun juga. Hukum alam mengajarkan, apa yang kita tanam kita pasti akan menuai hasilnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar